Sebuah Gua Misterius Bekas Militer Belanda Ditemukan Di Bandung



Sebuah gua misterius di temukan Warga Pangalengan Kabupaten Bandung Selasa 28/6/2011. Gua yang terihat seperti bunker’ bawah tanah ini diduga dibuat saat zaman kolonial Belanda.
Gua misterius ini ditemukan Alit Eman Sulaeman (56), tepatnya di Kampung Babakan Alun-alun RT 3 RW 3 Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.Penemuan itu bermula saat ia dan saudaranya menggali lahan tidak jauh dari rumahnya.
Alit berniat menggali tanah untuk membuat septic tank. Ia kemudian menggali tanah membentuk persegi panjang dengan panjang 4 meter, lebar 1,1 meter, dan kedalaman 2,5 meter.
Setelah digali, salah satu dinding di tanah yang digali kelihatan ada lubang (diameter sekitar 10 centimeter). Lubangnya lalu dikoreh dengan menggunakan tangan.
 
Setelah tanah ambruk, Alit melihat ada lubang besar berbentuk seperti gua. Bentuknya seperti lubang pintu, persegi panjang dengan bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran.
Lubang itu diduga gua yang sengaja dibuat karena di sekitarnya terdapat pondasi berbahan batu. Lebar gua itu sekitar 1,2 meter dengan ketinggian sekitar 1,8 meter. Sementara panjang goa itu sekitar 12 meter dan ketebalan pondasinya sekitar 70 centimeter.
Saat ini kawasan gua terus dipenuhi warga yang penasaran untuk melihat. Belum ada konfirmasi dari pihak terkait apakah itu benar gua peninggalan Belanda atau tidak.
 
Di Lokasi Temuan Gua Dikabarkan Ada Sebuah Istana
 
Temuan gua di Kampung Babakan Alun-alun RT 3 RW 3 Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung membuat geger warga sekitar. Sejarah keberadaan gua itu sama sekali gelap. Namun kini muncul rumor, di lokasi itu terdapat sebuat istana atau bangunan megah peninggalan kolonial Belanda.
“Kalau cerita sih katanya ada semacam istana atau bangunan megah. Tapi wallahualam, itu hanya cerita dan belum terbukti,” ungkap Alit Eman Sulaeman (56), penemua goa saat ditemui di lokasi. Alit menduga, ada rangkaian panjang yang menghubungkan gua tersebut dengan bangunan lain. “Tapi enggak tahu juga, itu mah sekedar dugaan saja. Karena gua ini juga baru 12 meter kegalinya. Ke sananya enggak tahu bisa nembus ke mana atau sepanjang apa,” tuturnya.
Meski begitu, diakuinya sebelum ditemukan, tidak ada warga yang tahu ada gua di sana. Bahkan, warga sekitar yang terbilang cukup sepuh pun tidak tahu sejarah keberadaan gua.
“Jangankan bapak, orang paling tua di sini saja tidak ada yang tahu sejarah gua itu. Warga juga baru tahu sekarang ternyata ada gua di sini,” kata Alit.
Alit sendiri tinggal di kawasan sekitar sejak tahun 1990. Namun tanah yang digalinya untuk membuat septic tank itu baru dibeli pada tahun 1999. “Waktu beli tanah di sini, yang jual juga tidak tahu ada gua,” terangnya.
Diperkirakan, gua itu dibuat saat zaman kolonial Belanda. Sebab, di sekitar Pangalengan ada beberapa bangunan tua yang dibangun saat zaman penjajahan tersebut.
Terowongan ini pertama kali ditemukan Yono Taryono (29), warga sekitar. Menurut Yono, gua atau terowongan ini ditemukan saat dirinya akan membuat septic tank pada Selasa (28/6) sekitar pukul 12.00 WIB. "Terowongan itu pertama kali ditemukan dengan ukuran lebar 1 meter panjang 4 meter tinggi 2,5 meter,” ujar Yono kepada wartawan, Rabu (29/6).
Yono menjelaskan, saat menggali untuk membuat septic tank dirinya tanpa sengaja melihat lubang kecil. "Karena saya penasaran saya gali lubang itu, semakin lama semakin membesar dan terlihatlah terowongan yang memanjang," kata Yono.
Menurut Yono, terowongan itu saat ini panjangnya sudah mencapai 12 meter itu pun masih dapat dilakukan penggalian kembali. Dan, kemungkinan masih terdapat lorong dari terowongan itu.
"Saat pertama kali terowongan itu terbuka tercium bau kemenyan wewangian orang meningggal, konon menurut sesepuh, terowongan ini diduga tempat persembunyian dan pelarian orang Indonesia saat penjajahan Jepang dan Belanda,” tutur Yono.
Karena takut ada hal-hal yang membahayakan, sehingga untuk sementara penggalian septic tank oleh Yono dihentikan. "Sebelum ada isyarat dari pemerintah setempat saya tidak akan berani berbuat semena-mena. Sebab ini sudah diketahui pemerintah setempat termasuk kepolisian, takut ada granat,“ ujarnya.
Menurut tokoh masyarakat Desa Pangalengan, Abah Entang (75), Keberadaan terowongan itu diduga pula terbagi kedua arah yakni ke Tugu di Pangalengan, dan Toko Hemat Presto. "Dulu, toko itu bekas rumah warga belanda, dan untuk kantor kecamatan, di Tugu dulu merupakan bekas bunker (penjara), sehingga warga menduga kuat terowongan itu bekas pelarian tahanan zaman Jepang dan Belanda," kata Ebah.
Ebah menceritakan, kawasan Desa Pangalengan dulu merupakan hutan belantara dan kemudian dijadikan kebun kopi. Lalu berubah menjadi permukiman seperti saat ini, sehingga penduduk asli di sini tidak mengetahui adanya terowongan itu.
Sementara itu, pemilik tanah Alit Eman Sulaeman, mengaku kaget saat gua atau terowongan ini ditemukan, “Saya kaget dengan penemuan itu," kata Alit.
Alit menambahkan, sesegera mungkin pihak pemerintah melakukan penelitian tentang keberadaan gua itu. "Konon katanya peninggalan jaman Belanda dan Jepang," kata Alit



HALAMAN SELANJUTNYA:


closeKLIK 2x UNTUK MENUTUP